Profil Desa Danasri Kidul
Ketahui informasi secara rinci Desa Danasri Kidul mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Danasri Kidul, Nusawungu, Cilacap. Menyingkap kisah "Desa Pemberian Dewi Sri," sebuah lumbung padi yang subur di mana kehidupan agraris, tradisi, dan tata kelola modern berpadu untuk menjaga amanah kesuburan.
-
Filosofi Agraris yang Mendalam
Identitas desa ini secara fundamental dibentuk oleh namanya, "Danasri" (Dana dari Sri), yang mencerminkan pandangan hidup masyarakatnya yang memandang pertanian sebagai amanah dan berkah.
-
Lumbung Pangan yang Produktif
Berfungsi sebagai salah satu pusat produksi padi terpenting di Kecamatan Nusawungu, dengan ekosistem pertanian yang tertata dan didukung penuh oleh pemerintah desa.
-
Komunitas yang Menjaga Tradisi
Kehidupan sosial dan budaya masyarakatnya sangat lekat dengan siklus dan ritual agraris, menunjukkan kuatnya pelestarian tradisi di tengah arus modernisasi.

Di hamparan tanah subur Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, terdapat sebuah desa yang namanya lebih dari sekadar penanda—ia adalah sebuah filosofi hidup. Inilah Desa Danasri Kidul. Terdiri dari kata "Dana" (pemberian/harta), "Sri" (Dewi Padi dan Kesuburan dalam mitologi Jawa) dan "Kidul" (Selatan), nama ini secara puitis berarti "Desa di Sebelah Selatan yang Merupakan Pemberian Sang Dewi Kesuburan." Bagi masyarakatnya, setiap jengkal sawah adalah amanah, dan setiap bulir padi adalah berkah. Kisah Desa Danasri Kidul adalah sebuah perjalanan mendalam ke jantung peradaban agraris Jawa, di mana kerja keras, tradisi, dan tata kelola modern berpadu untuk menjaga anugerah kesuburan.
Filosofi di Balik Nama Danasri
Memahami Desa Danasri Kidul berarti memahami spirit yang terkandung dalam namanya. Di tengah masyarakat agraris Jawa, Dewi Sri dipuja sebagai entitas yang memberikan kehidupan melalui tanaman padi. Menamai desa sebagai "Danasri" adalah sebuah pengakuan dan penghormatan tertinggi terhadap sumber kehidupan tersebut. Ini membentuk pandangan dunia di mana bertani bukanlah sekadar pekerjaan, melainkan sebuah ritual untuk merawat dan mensyukuri "dana" atau pemberian dari alam. Keberadaan Desa Danasri Lor sebagai "saudara"-nya di sebelah utara semakin menegaskan bahwa kawasan ini secara historis merupakan sebuah wilayah terhormat yang didedikasikan untuk sang dewi padi.
Profil Wilayah: Hamparan Berkah Sang Dewi Padi
Desa Danasri Kidul merupakan desa pedalaman yang dianugerahi tanah datar yang sangat subur. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), desa ini memiliki luas wilayah 2,42 km², yang hampir seluruhnya merupakan lahan pertanian produktif. Sensus Penduduk 2020 mencatat desa ini dihuni oleh 4.414 jiwa. Pemandangan di sepanjang desa adalah permadani hijau sawah yang tak terputus, hanya diselingi oleh permukiman warga dan urat-urat nadi pengairan yang vital. Jaringan irigasi yang tertata rapi menjadi kunci utama yang memungkinkan tanah di Danasri Kidul menghasilkan panen padi yang melimpah, seolah benar-benar membuktikan statusnya sebagai tanah pilihan Dewi Sri.
Ritme Kehidupan Agraris: Dari Doa di Awal Tanam hingga Syukur Saat Panen
Kehidupan di Danasri Kidul berputar mengikuti siklus tanam padi yang sakral. Ritme ini bukan hanya tentang teknis bercocok tanam, tetapi juga diwarnai oleh berbagai tradisi dan ritual yang menunjukkan hubungan spiritual masyarakat dengan tanahnya.
- Masa Olah Tanah dan TanamPara petani dengan tekun mempersiapkan lahan, sebuah proses yang sering kali diiringi dengan doa-doa memohon kelancaran dan perlindungan dari hama.
- Perawatan TanamanProses memelihara tanaman padi dari gulma dan hama dilakukan dengan kesabaran, dipandang sebagai bagian dari merawat "amanah".
- Syukuran Panen (Sedekah Bumi)Puncak dari siklus ini adalah masa panen. Keberhasilan panen sering kali dirayakan dengan upacara sedekah bumi atau bentuk syukuran lainnya. Ini adalah momen di mana seluruh komunitas berkumpul, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan "Dewi Sri" atas panen yang diberikan, sambil memohon berkah untuk musim tanam berikutnya.
Tantangan dalam Menjaga Amanah
Menjadi penjaga lumbung padi bukanlah tugas tanpa tantangan. Para petani di Danasri Kidul senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko yang dapat mengancam "dana" dari Sri tersebut.
- Perubahan IklimPola hujan yang tidak menentu dapat menyebabkan kekeringan atau banjir, mengganggu jadwal tanam dan merusak tanaman.
- Serangan HamaAncaman hama seperti wereng atau penyakit tanaman seperti blas selalu menjadi momok yang dapat menurunkan produktivitas secara drastis.
- Stabilitas HargaSeperti petani di tempat lain, mereka juga menghadapi ketidakpastian harga gabah yang sering kali jatuh pada saat panen raya.
Mengatasi tantangan-tantangan ini adalah bagian dari perjuangan mereka dalam menjaga amanah kesuburan.
Pemerintahan Desa sebagai Penjaga Ekosistem Pertanian
Pemerintah Desa Danasri Kidul, yang terbukti progresif dengan pengelolaan website desa yang aktif, memosisikan diri sebagai penjaga ekosistem pertanian. Peran ini diwujudkan melalui kebijakan dan program pembangunan yang terarah.
- Fokus pada Infrastruktur PertanianMelalui Dana Desa yang pada tahun 2025 dialokasikan sebesar Rp1.056.248.000 untuk desa sejenis di kecamatan ini—pemerintah desa memprioritaskan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur vital. Ini meliputi rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengerasan jalan usaha tani untuk melancarkan transportasi hasil panen, dan pembangunan talud di titik-titik rawan.
- Pemberdayaan PetaniDukungan terhadap kelompok tani (Gapoktan) menjadi kunci. Pemerintah desa memfasilitasi penyuluhan, membantu akses terhadap pupuk dan benih unggul, serta menjadi jembatan antara petani dengan dinas pertanian kabupaten.
- Transparansi dan KomunikasiDengan website yang aktif, pemerintah desa dapat dengan mudah menyebarkan informasi penting kepada petani, seperti prakiraan cuaca, peringatan hama, atau jadwal distribusi pupuk, yang menunjukkan penerapan tata kelola modern untuk mendukung sektor tradisional.
Inovasi Ekonomi: Mengolah Dana dari Sri Menjadi Nilai Tambah
Selain menjaga produksi padi, masyarakat Danasri Kidul juga mulai mengembangkan inovasi untuk menciptakan nilai tambah dari hasil panen. Semangat kewirausahaan ini dapat dilihat dari munculnya UMKM di tingkat rumahan, yang mengolah "dana dari Sri" menjadi produk baru. Ini bisa berupa pembuatan aneka jajanan pasar berbahan dasar tepung beras, keripik, atau produk olahan lainnya. Upaya ini merupakan cara kreatif untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan wujud syukur dengan tidak membiarkan hasil bumi tersia-sia.
Kehidupan Sosial yang Berakar pada Tanah
Solidaritas sosial di Desa Danasri Kidul terbentuk secara alami dari kesamaan profesi dan ketergantungan pada tanah. Semangat gotong royong sangat kental terasa, terutama saat musim tanam dan panen, di mana tetangga saling membantu untuk meringankan beban pekerjaan. Ikatan ini diperkuat oleh kegiatan-kegiatan komunal seperti kerja bakti membersihkan saluran irigasi atau perayaan adat. Ikatan sosial yang kuat inilah yang menjadi jaring pengaman bagi warga dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Desa yang Hidup dalam Syukur dan Kerja Keras
Desa Danasri Kidul adalah sebuah perenungan tentang makna hidup dalam peradaban agraris. Desa ini mengajarkan bahwa kemakmuran sejati tidak hanya diukur dari materi, tetapi dari kemampuan untuk mensyukuri, merawat, dan mengolah anugerah yang diberikan alam. Dengan berpegang teguh pada filosofi namanya, didukung oleh tata kelola pemerintahan yang baik dan semangat komunitas yang solid, Danasri Kidul terus menjalankan perannya sebagai lumbung pangan yang andal. Desa ini adalah bukti hidup bahwa di atas tanah yang diberkahi, akan tumbuh masyarakat yang berkarakter, tangguh, dan penuh rasa syukur.